Di bawah ini adalah tulisan-tulisan berbahasa Indonesia dari Ulil Abshar Abdalla yang selanjutnya atas izin Allah kami akan memberikan tanggapan-tanggapan menyangkut persoalan akidah-akidah yang benar di bawahnya. Kami memohon kepada-Nya agar kami senantiasa memegang teguh aqidah tersebut dan menghidupkan serta mematikan kami dalam keadaan meyakini kebenarannya . Sesungguhnya Dia adalah Dzat yang membimbing siapapun yang dikehendaki untuk menempuh jalan yang benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi-Nya yang mulia Muhammad SAW, keluarga, dan para Shahabat.
MENYEGARKAN KEMBALI PEMAHAMAN ISLAM
Saya meletakkan Islam pertama-tama sebagai sebuah “organisme” yang hidup; sebuah agama yang berkembang sesuai dengan denyut nadi perkembangan manusia. Islam bukan sebuah monument mati yang dipahat pada abad ke 7 Masehi, lalu dianggap sebagai “patung” indah yang tak boleh disentuh tangan sejarah.
Saya melihat kecenderungan untuk “memonumenkan” Islam amat menonjol saat ini. Sudah saatnya suara lantang dikemukakan untuk menandingi kecenderungan ini.
§
Kami meyakini bahwa Islam adalah satu–satunya agama haq yang diridloi Allah SWT. Yang mana setelah diutusnya nabi Muhammad SAW Dia tidak akan menerima agama apapun yang kita peluk selain Islam. Islam bukanlah organ tubuh, binatang, manusia, atau makhluq apalagi patung yang dimonumenkan.
Saya mengemukakan sejumlah pokok pikiran di bawah ini sebagai usaha sederhana menyegarkan kembali pemikiran Islam yang saya pandang cenderung membeku, menjadi “paket” yang sulit didebat dan dipersoalkan: paket Tuhan yang disuguhkan kepada kita semua dengan sederhana, take it or leave it ! Islam yang disuguhkan dengan cara demikian, amat berbahaya bagi kemajuan Islam sendiri.
§
Kami meyakini bahwa Islam telah meraih ketinggian dan keagungan dengan dirinya sendiri. Ketinggian dan keunggulan Islam atas agama lain tidak membutuhkan kemajuan dan peradaban ummatnya. Malapetaka yang menimpa ummat Islam dan dosa-dosa mereka tidak bisa ditimpakan kepada Islam tetapi kepada ummat Islam.
(Baca Selengkapnya...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar