مقدمة

إنّ الحمد لله تعالى نحمده، ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضللْ فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

وبعد :

Alhamdulillah, berkat Taufiq serta Hidayah-Nya, akhirnya blog sederhana ini dapat terselesaikan juga sesuai dengan rencana. Sholawat salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Bermodal dengan keinginan niat baik untuk ikut serta mendokumentasikan karya ilmiah perjuangan Syaikhina Muhammad Najih Maemoen, maka sengaja saya suguhkan sebuah blog yang sangatlah sederhana dan amburadul ini, tapi Insya Allah semua ini tidak mengurangi isi, makna dan tujuhan saya.

Blog yang sekarang ini berada di depan anda, sengaja saya tampilkan sekilas khusus tentang beliau Syaikhina Muhammad Najih Maemoen, mengingat dari Ponpes Al Anwar Karangmangu Sarang sudah memiliki website tersendiri yang mengupas secara umum keberadaan keluarga besar pondok. Tiada lain tiada bukan semua ini sebagai rasa mahabbah kepada Sang Guru Syaikhina Muhammad Najih Maemoen.

Tidak lupa saya haturkan beribu terima kasih kepada guru saya Syaikhina Maemoen Zubair beserta keluarga, terkhusus kepada beliau Syaikhina Muhammad Najih Maemoen yang selama ini telah membimbing dan mengasuh saya. Dan juga kepada Mas Fiqri Brebes, Pak Tarwan, Kak Nu'man, Kang Sholehan serta segenap rekan yang tidak bisa saya sebut namanya bersedia ikut memotifasi awal hingga akhir terselesainya blog ini.

Akhirnya harapan saya, semoga blog sederhana ini dapat bermanfa’at dan menjadi Amal yang di terima. Amin.

Minggu, 14 Maret 2010

Menangkal Kesesatan Ulil Abshor (JIL). Oleh: KH. Najih Maemoen

Di dalam risalah kecil ini saya berniat untuk menulis akidah-akidah saya dan guru-guru saya serta ulama salaf seputar Islam, syariat Islam, dan nabi Muhammad SAW . Tulisan ini adalah argumentasi dari saya kepada Allah bahwa saya tidak setuju dengan sepak terjang mereka. Barangkali dengan tulisan ini mereka kembali ke jalan yang benar dan memohon ampunan kepada Allah.

Di bawah ini adalah tulisan-tulisan berbahasa Indonesia dari Ulil Abshar Abdalla yang selanjutnya atas izin Allah kami akan memberikan tanggapan-tanggapan menyangkut persoalan akidah-akidah yang benar di bawahnya. Kami memohon kepada-Nya agar kami senantiasa memegang teguh aqidah tersebut dan menghidupkan serta mematikan kami dalam keadaan meyakini kebenarannya . Sesungguhnya Dia adalah Dzat yang membimbing siapapun yang dikehendaki untuk menempuh jalan yang benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi-Nya yang mulia Muhammad SAW, keluarga, dan para Shahabat.


MENYEGARKAN KEMBALI PEMAHAMAN ISLAM



Saya meletakkan Islam pertama-tama sebagai sebuah “organisme” yang hidup; sebuah agama yang berkembang sesuai dengan denyut nadi perkembangan manusia. Islam bukan sebuah monument mati yang dipahat pada abad ke 7 Masehi, lalu dianggap sebagai “patung” indah yang tak boleh disentuh tangan sejarah.

Saya melihat kecenderungan untuk “memonumenkan” Islam amat menonjol saat ini. Sudah saatnya suara lantang dikemukakan untuk menandingi kecenderungan ini.

§


Kami meyakini bahwa Islam adalah satu–satunya agama haq yang diridloi Allah SWT. Yang mana setelah diutusnya nabi Muhammad SAW Dia tidak akan menerima agama apapun yang kita peluk selain Islam. Islam bukanlah organ tubuh, binatang, manusia, atau makhluq apalagi patung yang dimonumenkan.

Saya mengemukakan sejumlah pokok pikiran di bawah ini sebagai usaha sederhana menyegarkan kembali pemikiran Islam yang saya pandang cenderung membeku, menjadi “paket” yang sulit didebat dan dipersoalkan: paket Tuhan yang disuguhkan kepada kita semua dengan sederhana, take it or leave it ! Islam yang disuguhkan dengan cara demikian, amat berbahaya bagi kemajuan Islam sendiri.

§


Kami meyakini bahwa Islam telah meraih ketinggian dan keagungan dengan dirinya sendiri. Ketinggian dan keunggulan Islam atas agama lain tidak membutuhkan kemajuan dan peradaban ummatnya. Malapetaka yang menimpa ummat Islam dan dosa-dosa mereka tidak bisa ditimpakan kepada Islam tetapi kepada ummat Islam.
(Baca Selengkapnya...)

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar