Pengajaran Islam Yang Benar Itu Harus Dilaksnakan Di Seluruh Lapisan Masyarakat Islam, Yaitu Lembaga Pendidikan Islam,Perguruan Tinggi Islam, Madrasah Diniyah, Pesantren, Pengajian-Pengajian Di Masjid Dan Majlis Ta'lim. Kalau Umat Islam Telah Memahami Islam Dengan Pemahaman Yang Benar, Maka Insya Allah Cap-Cap Buruk Atas Orang-Orang Yang Jadi Agen Pengkafiran, Pemurtadan, Kristenisasi, Sekulerisme Dan Perusakan Agama Itu Akan Melekat Pada Mereka Dengan Sendirinya.
مقدمة
إنّ الحمد لله تعالى نحمده، ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضللْ فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
وبعد :
Alhamdulillah, berkat Taufiq serta Hidayah-Nya, akhirnya blog sederhana ini dapat terselesaikan juga sesuai dengan rencana. Sholawat salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Bermodal dengan keinginan niat baik untuk ikut serta mendokumentasikan karya ilmiah perjuangan Syaikhina Muhammad Najih Maemoen, maka sengaja saya suguhkan sebuah blog yang sangatlah sederhana dan amburadul ini, tapi Insya Allah semua ini tidak mengurangi isi, makna dan tujuhan saya.
Blog yang sekarang ini berada di depan anda, sengaja saya tampilkan sekilas khusus tentang beliau Syaikhina Muhammad Najih Maemoen, mengingat dari Ponpes Al Anwar Karangmangu Sarang sudah memiliki website tersendiri yang mengupas secara umum keberadaan keluarga besar pondok. Tiada lain tiada bukan semua ini sebagai rasa mahabbah kepada Sang Guru Syaikhina Muhammad Najih Maemoen.
Tidak lupa saya haturkan beribu terima kasih kepada guru saya Syaikhina Maemoen Zubair beserta keluarga, terkhusus kepada beliau Syaikhina Muhammad Najih Maemoen yang selama ini telah membimbing dan mengasuh saya. Dan juga kepada Mas Fiqri Brebes, Pak Tarwan, Kak Nu'man, Kang Sholehan serta segenap rekan yang tidak bisa saya sebut namanya bersedia ikut memotifasi awal hingga akhir terselesainya blog ini.
Akhirnya harapan saya, semoga blog sederhana ini dapat bermanfa’at dan menjadi Amal yang di terima. Amin.
Selasa, 16 Maret 2010
Usaha membela Syi'ah. (ASH-SHOWAAIQ EDISI JUNI 2007)
Hal ini membuktikan bahwa dia tidak menguasai apa itu Aqidah Syi’ah dan apa itu Imamah menurut ajaran Syi’ah. Tapi kami tidak heran dengan ulah orang ini, sebentar dia membela Syi’ah sebentar membela dan menyerang wahabi dan sebentar mengkritik Ahlussunnah. Namun anehnya orang yang suka nyeleneh seperti ini justru mendapat kedudukan dan laku di Indonesia.
Demikian pula dengan yang disampaikan oleh Menteri Agama M. Maftuh Basuni saat mengomentari Buku Quraisy Syihab tersebut, dimana beliau mengatakan;” Baik Sunni maupun Syiah punya dasar yang sama, jadi tidak perlu dipertentangkan “ (Kompas 13 Mei 2007)
(Baca Selengkapnya...)
Senin, 15 Maret 2010
Yahudi dan Agama Lain. Oleh: KH. Najih Maemoen
Yahudi merupakan keturunan Bani Isra’il, Isra’il adalah Ya'qub As yang merupakan putra Nabi Ishaq As, yang mana masa hidupnya dengan Nabi Isa As kurang lebih dari 2000 tahun. Dan kaum Yahudi juga dijuluki dengan bangsa Ibrani.
Isra’il merupakan rangkaian dari dua kata yaitu "isra" yang artinya hamba atau jernih atau orang yang hijroh dan dari kata "il" yang artinya Allah.
Isra’il adalah julukan untuk Nabi Ya'qub As.
Dalam Safarut takwin:32 disebutkan, "sesungguhnya Allah telah tampak dalam bentuk manusia dan ia tidak mampu lepas darinya sampai kemudian Allah memberkati dan melepaskannya dan Allah berkata kepadanya, "namamu tidak akan dipanggil Ya'qub setelah peristiwa ini, akan tetapi dipanggil Isra’il karena kamu telah mampu berperang bersama Allah dan manusia”.
Putra Nabi Ya'qub As berjumlah sepuluh orang, sedangkan Nabi Yusuf As mempunyai dua orang putra, maka jumlahnya menjadi dua belas.
Bangsa Yahudi berasal dari Bangsa Syam dan sejarah kehidupan mereka sudah dimulai sejak hijrahnya Nabi Ibrahim As dari kota Aurdulu termasuk salah satu bagian kota Khildan di Iraqyang mana sekarang dikenal dengan sebutan Mughir.
(Baca Selengkapnya...)
Perbedaan Prinsip Aswaja-Syi'ah
Perbedaan antara Ahlussunah dan Syi’ah, jelas ada dan tidak mungkin dihindari. Yang dapat dihindari, dan harus dihindari adalah perselisihan. Diantara cara menghindarinya adalah keterbukaan. Ahlussunnah (Sunni) berterus terang sebagai Sunnni. Yang Syi’ah, berterus terang sebagai Syi’ah. Cara yang kedua, madzhab yang tua di Indonesia ini yaitu madzhab Ahlusunnah Waljama’ah, madzhab yang bersambung kepada nabi Muhammad SAW, kepada para sahabatnya danjuga tentu kepada para Ahlulbaitnya. Madzhab para Auliyaaullah, madzhab ummat islam yang terbanyak di dunia (Assawadl a’dham), madzhab para wali songo , para Kiyai, para Ulama baik dari orang Indonesia asli atau dari Habaib atau yang lain-lainnya, dan madzhab ummat Islam 99,9 % di Indonesia ini jangan sengaja dirubah-rubah. Dengan demikian Insya Alloh tijdak ada perselisian. Dan tidak ada permusuhan. Baiklah, berikut ini kami catatkan sebagian dari Aqidah Syi’ah yang berbeda dengan aqidah Ahlussunnah/ kaum Muslimin pada umumnya. Harapan dan tujuan kami supaya pengikut Syi’ah bisa lebih mengerti akan aqidahnya dan ahlussunnahpun juga diharap demikian. Selanjutnya kami harap tidak ada lagi orang dengan menggebu mengatakan saya sunni tetapi hati dan kiblatnya adalah Syi’ah, Faman syaa-a Falyu’min wa…”.
Apa-apa yang dicatatkan disini jangan ada tergesa-gesa percaya kecuali setelah melihat kitab-kitab rujukannya. Namun kalau anda tidak memilikinya, anda dapat membacanya apabila ada pameran-pameran kitab.
(Baca Selengkapnya...)
Konsep Umum Sebuah Negara Oleh: H. Mahmud Sutarwan
Mungkinkah ........................?
Penulis ingin sedikit menyimak sekaligus menganalisa kembali terhadap pertumbuhan dan perkembangan ide-ide dan teori berpolitik didalam sejarah islam. Karena begitu eratnya hubungan antara politik dan agama sehingga harus selalu dikawinkan.
Kalau kita tinjau tentang pengertian reformasi adalah (تجديد النظام) yang dapat diartikan dengan memperbaruhi methode. Ditinjau dari kaca mata agama, bahwasanya pada dasarnya agama menyerukan kepada ummat manusia secara universal untuk melakukan pembenahan diri secara total dan melakukan perombakan secara mendasar.
Kemajemukan Religius. Oleh: H. Mahmud Sutarwan
Seperti tak pernah ada kata henti umat islam di negri ini terus menerus mengalami nasib yang menyedihkan mulai dari keruntuhan Turki Ustmani, penghapusan sistem khilafah oleh mustofa kemal attaruk pada tahun 1924, sampai dengan pembantaian yang dialami saudara sausara kita di maluku, padahal komponen terbesar bangsa ini adalah umat islam, dan para pemegang kebijaksanaan negeri ini mulai dari RT sampai presiden adalah mereka yang berstatus muslim.
Ada apa…….?
Dalam sejarah umat islam, peristiwa-peristiwa yang mengarah pada disintregrasi, dimana bentrok antar sesama muslim yang disulut oleh sikap fanatik (Ta'ashub) terhadap satu kelompok, atau terhadap orang-perorang, sudah beberapa kali terjadi.
Beberapa saat setelah Rosulullah SAW meninggal dunia, orang- orang islam dari golongan Muhajirin (orang orang islam dari Mekkah yang hijrah ke Madinah) terlibat perdebatan sengit dengan orang-orang islam dari kalangan Anshor (orang-orang islam madinah yang menolong saat orang orang islam Mekkah datang mengungsi ke madinah) perdebatan itu berkisar soal siapa yang paling pantas menjadi kholifah (pemimpin) sepeninggal Rosulullah SAW.
(Baca Selengkapnya...)